Mengenal
Kotak Kejujuran Sang Duta Pendidikan Karakter
Oleh :
Tri handayani S.Pd SD
Penguatan
pendidikan karakter merupakan kelanjutan dari gerakan nasional pendidikan
karakter bangsa tahun 2010 yang merupakan bagian integral nawacita. sesuai
dengan pedoman yang di atur oleh
Kementrian pendidikan dan kebudayaan Repoblik Indonesia tahun 2017 bahwa
gerakan PPK menempatkan nilai-nilai karakter sebagai dimensi terdalam
pendidikan yang membudayakan para pelaku pendidikan. Ada lima karakter utama dalam pendidikan karakter yaitu; (1)
religius (2) nasionalis (3) mandiri (4) integritas (5) Gotong Royong. Bertolak
dari kebijakan tersebut SDN 2 Rejang Lebong berupaya untuk mencari ciri khas
tersendiri untuk menciptakan karakter generasi penerus yang mandiri, nasionalis,
peduli sesama, jujur dan mempunyai intergritas yang tinggi.
Konsep kotak kejujuran berawal karena seringnya
siswa menemukan uang disekitar lingkungan sekolah. Banyak siswa yang menemukan
uang dan melapor kepada guru yang ada di kantor, tetapi jarang ada tindak
lanjut dan apresiasi bagi anak yang sudah berusaha jujur. Setelah diumumkan
melalui pengeras suara sekolah, jarang
sekali terlihat siswa yang melapor dan merasa kehilangan uang. Untuk membiasakan
karakter baik maka harus diawali dengan pembiasaan baik pula. Secara etmilogi,pembiasaan asal katanya adalah
biasa. Metode pembiasaan adalah suatu cara yang dapat dilakukan untuk
membiasakan anak berpikir, bertindak sesuai dengan ajaran agama. Pembiasaan karakter
positif siswa tentu saja tidak bisa dilihat hasilnya secara instan. Proses pembiasaan
dan penanaman karakter sangat berpengaruh pada pembentukan karakter siswa.
Penerapan
konsep yang mengarah kepada pembiasaan
di SDN 02 Rejang Lebong disikapi dengan pemanfaatan kotak kejujuran. Kotak
kejujuran diletakkan di depan kantor guru, berbentuk balok dan transparan
sehingga bisa dilihat oleh siswa lainnya. Diatas kotak kejujuran diletakkan
agenda catatan. Agenda tersebut berfungsi
untuk memotivasi kejujuran siswa. Siswa yang menemukan uang mencatat nama,
jumlah uang yang ditemukan dan dimana lokasi penemuan uang. Melalui kotak
kejujuran ada atau tidak ada guru di ruang kantor, siswa bisa langsung memasukkan
uang yang ditemukan ke dalam kotak kejujuran. Program kotak kejujuran ini juga
merupakan program unggulan yang ada di Sdn 02 Rejang Lebong. Program ini melibatkan
siswa sebagai pelaksana. Guru hanya sebagai koordinator dan kepala sekolah
hanya sebagai penanggungjawab program saja. Dengan kegiatan seperti ini dapat
menumbuhkan kemandirian serta kerjasama antar siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat yang disampaikan oleh Parker ( 2005: 227) yang mengemukakan
kemandirian berarti adanya kepercayaan terhadap diri sendiri, kemandirian
berkenaan dengan kemampuan menyelesaikan sesuatu sampai tuntas. Kepercayaan pihak
sekolah yang diberikan kepada siswa diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung
jawab dan sportifitas pada diri siswa itu sendiri.
Setiap
tiga bulan sekali kotak kejujuran dibuka dan jumlah uang yang ada dihitung sendiri oleh siswa. Guru sebagai
koordinator hanya memantau dan mengarahkan siswa mengenai program yang sudah
direncanakan. Uang yang ada di kotak kejujuran digunakan untuk membantu
orang-orang yang membutuhkan baik dari kalangan siswa yang ada di sekolah
sendiri maupun di lingkungan masyarakat. Setiap tiga bulan program yang telah
disusun dilaksanakan. Pembiasaan
menggunakan kotak kejujuran ini berlangsung mulai dari bulan Januari 2017.
Semenjak ada kotak kejujuran kesadaran siswa meningkat. Seringnya uang terjatuh
disekitar lingkungan sekolah menjadikan kotak kejujuran sebagai salah satu duta
diam yang membawa dampak positif bagi karakter siswa.
Pada
tiga bulan pertama yaitu Januari sampai Maret,
uang yang ditemukan siswa disekitar lingkungan sekolah mencapai Rp.
750.000. Uang tersebut tentu saja merupakan jumlah uang yang besar. Tanpa kotak
kejujuran tentu saja uang-uang yang ditemukan siswa tidak akan terarah
penggunaannya. Uang yang masuk dicatat dalam buku khusus oleh bendahara program
yaitu siswa itu sendiri. Uang tersebut langsung digunakan sesuai dengan
perencanaan program. Untuk program triwulan pertama uang yang ada di kotak
kejujuran digunakan untuk membantu panti asuhan yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Panti asuhan pertama yang dikunjungi
yaitu panti asuhan anak sholeh. Siswa membeli beberapa bahan sembako sesuai
dengan jumlah uang yang ada. Koordinasi dengan guru koordinator dilakukan jika
siswa mengalami kendala.
Program
triwulan kedua yang telah dilaksanakan yaitu pemberian bantuan kepada korban
bencana kebakaran. Siswa dengan sikap mandiri mengunjungi para korban yang
mendapat musibah dengan memberikan bantuan dari uang yang terkumpul di kotak
kejujuran. Secara bergantian para pengurus program kotak kejujuran dengan
mandiri dan bertanggungjawab serta disiplin menjalankan tugasnya masing-masing. Dasar dari
siswa yang berkarakter jujur sudah pasti bermula dari kebiasaan, kebiasaan akan
muncul jika kedisiplinan sudah menjadi kebiasaan.
Hal
nyata yang bisa disikapi dari kotak kejujuran ini yaitu semakin tingginya rasa
peduli, dan meningkatnya tingkat kejujuran siswa. Hal ini bisa dibuktikan
dengan semakin banyak nama siswa yang berbeda-beda di setiap triwulannya sesuai
dengan data yang ada di agenda harian kotak kejujuran. Kenyataan ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Heri Gunawan dalam https://menurut pengertian.blogspot.co.id yang
menyebutkan beberapa faktor pembentukan karakter yang di dalamnya tercantum
mengenai adat atau kebiasaan. Kebiasaan adalah perbuatan yang selalu
diulang-ulang sehingga mudah untuk dikerjakan .
Untuk
mengapresiasi siswa yang telah berlaku jujur pihak sekolah melalui kepala
sekolah memberikan piagam reward. Piagam ini dimaksudkan untuk memberikan
penguatan kepada siswa yang paling sering berlaku jujur dan namanya paling
sering ada di buku agenda kejujuran. Pemberian reward ini diberikan setiap tiga
bulan sekali. Piagam reward diberikan di depan siswa yang lain setelah upacara
bendera hari senin dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar siswa yang lain
termotivasi dan mempunyai keinginan untuk terus berlaku jujur. Penguatan positif
melalui pemberian reward juga sebagai apresiasi kepada siswa tersebut. Saidimin dalam Hamzah (2005: 168) menyatakan
bahwa penguatan bertujuan untuk membangkitkan dan mempertahankan motivasi
siswa. Penguatan juga dapat mendorong atau mengarahkan pada cara berpikir baik
dan dapat mengatur serta merubah sikap yang mengganggu kearah tingkah laku yang
produktif.
Kotak
kejujuran hanya salah satu kiat yang diterapkan di Sdn 02 Rejang Lebong. Sebagai
duta pendidikan karakter yang menjadi program unggulan, kotak kejujuran tidak
hanya meningkatkan karakter dibidang religius saja, tetapi penanaman sikap
nasionalis juga secara tidak langsung tercermin dalam program ini. Merasakan kerjasama
dengan penuh keiklasan, gotong royong bersama teman sebaya dan berusaha
memecahkan permasalahan bersama anggota juga merupakan sikap mandiri yang akan
menjadi kebiasaan baik untuk pembentukan sikap siswa dimasa depan.
Komite
dan masyarakat sangat mendukung program ini, hal ini dibuktikan dengan
seringnya perwakilan komite sekolah ikut serta pada saat pemberian bantuan yang
berasal dari kotak kejujuran. Komite sekolah dalam hal ini wali siswa turut
andil dalam mengantar siswa yang bertugas dengan sukarela. Kerjasama pihak
sekolah, siswa dan komite sekolah merupakan contoh yang bisa ditouladani oleh
warga sekolah sehingga dalam pelaksanaan program kotak kejujuran dapat berlangsung
sesuai dengan yang diharapkan. Kotak kejujuran hanya sebongkah kotak biasa,
tetapi manfaatnya dapat meningkatkan kemauan dan kesadaran siswa tetang
pentingnya karakter baik. Karakter baik yang bisa menentukan arah keberhasilan
siswa untuk masa depannya.

Komentar
Posting Komentar